Adab Bertetangga dalam Islam ala Rasulullah SAW


Islam sebagai agama mulia telah mengatur dan mengajarkan kepada umat-Nya untuk berperilaku baik, taat, dan sopan dalam segala segi kehidupannya sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Begitu pun dalam berinteraksi dengan sesama manusia, harus mengedepankan sikap dan sifat yang baik, penuh kasih sayang, saling menghormati, saling toleransi dengan tetap berada dalam koridor agama. Berbuat baik kepada sesama juga ditekankan oleh Allah SWT dalam firman-Nya (QS. 4:36)



artinya : sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. 
Baik tidaknya seseorang terhadap sesama manusia dapat dilihat dari sikap/akhlaknya kepada tetangganya. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya, ''Sebaik-baik kawan di sisi Allah adalah yang paling baik (budi pekertinya) terhadap kawannya, sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik kepada tetangganya" (HR Turmudzi).

Dalam kehidupan bertetangga, Rasulullah SAW telah banyak mengajarkan bagaimana adab bertetangga yang patut kita contoh dan dijadikan panutan bagi kita. Diantara adab bertetangga yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, antara lain:

1. Tidak menyakiti tetangga baik dengan perbuatan maupun dengan lisan kita.
Rasulullah menegaskan dalam sabdanya," Demi Allah tidak beriman, “Demi Allah tidak beriman, “Demi Allah tidak beriman. Para shahabat bertanya, siapakah mereka wahai Rasulullah? “Yaitu orang yang tidak memberikan rasa aman bagi tetangganya dari kejahatan dirinya” (HR. Muslim)

''Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,'' kata Rasulullah, ''maka hendaknya ia tidak menyakiti tetangganya.'' (HR Bukhari)

2. Bermurah hati dengan berbagai kepada tetangga
Bermurah hati dengan berbagi kepada tetangga, mengajarkan kita untuk tidak pelit dengan tetangga. Dengan saling memberi maka akan tercipta rasa kasih sayang diantara sesama.
Rasulullah SAW bersabda, ''Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak sayur maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu.'' (HR Muslim).

Aisyah Radiallahu anha pernah bertanya kepada Rasulullah, ''Ya Rasulullah, saya mempunyai dua orang tetangga, kepada siapakah aku harus memberikan hadiah?'' Beliau bersabda, ''Kepada yang paling dekat rumahnya.'' (HR Bukhari)

3. Berbuat baik dengan tetangga dengan tidak melarangnya menegakkan atau menancapkan kayu pada dinding rumahnya
Sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim," Janganlah seseorang melarang tetangganya menancapkan sebuah kayu pada dindingnya

4. Menasehatinya bila melakukan kesalahan dan menghiburnya bila dalam kesusahan, serta tidak menyebarkan rahasianya kepada orang lain.
Saling menasehati dalam hal kebaikan merupakan bagian dari amar ma'ruf nahi munkar sebagaimana telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an Surat Ali Imran ayat 104 yang artinya, "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung

Demikian secuil ilmu tentang adab dalam bertetangga yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Wallahu a'lam bish shawab